KUALITAS PENDUDUK
Kualitas Penduduk Adalah kondisi penduduk dalam aspek
fisik dan non fisik serta ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan
dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia
yang berbudaya, berkepribadian dan layak.
Kualitas penduduk adalah tingkat/taraf kehidupan
penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan, seperti
pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan.
Faktor yang
Memengaruhi Kualitas Penduduk suatu
daerah dipengaruhi oleh:
a. Tingkat pendidikan penduduk
a. Tingkat pendidikan penduduk
Pendidikan merupakan modal dasar dalam
mengembangkan kemampuan intelektual seseorang. Melalui pendidikan
seseorang akan mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotoriknya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kemampuan menyelesaikan
berbagai permasalahan dengan mengembangkan kreativitasnya.
b. Tingkat kesehatan penduduk
Kesehatan merupakan harta tak ternilai dan merupakan modal berharga bagi seseorang untuk memulai aktivitasnya. Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat kesehatannya.Ada pepatah mengatakan “men sana in corpore sano” yang terjemahan bebasnya mengandung makna bahwa dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Kesehatan merupakan harta tak ternilai dan merupakan modal berharga bagi seseorang untuk memulai aktivitasnya. Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat kesehatannya.Ada pepatah mengatakan “men sana in corpore sano” yang terjemahan bebasnya mengandung makna bahwa dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
c. Tingkat kesejahteraan penduduk
Pencapaian kesejahteraan merupakan arah cita-cita
setiap manusia yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan
papan. Masyarakat yang sejahtera merupakan citacita pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya.
Permasalahan Kualitas Penduduk dan Dampaknya terhadap
Pembangunan
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai
berikut:
a. Masalah tingkat pendidikan
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang
tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di
negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk
Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh:
1) Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah
rendah.
2) Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3) Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
2) Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3) Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:
- Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
- Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat.
Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan
menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil
beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat.
Usaha-usaha tersebut di antaranya:
- Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
- Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.
- Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain).
- Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
- Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
- Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
- Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
b. Masalah kesehatan
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
1) Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2) Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4) Gizi yang rendah.
5) Penyakit menular.
6) Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.
Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:
1) Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
2) Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
3) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
4) Gizi yang rendah.
5) Penyakit menular.
6) Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap
pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah
pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia.
Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan
rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun
akan tidak optimal.
Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya:
Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya:
- Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
- Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
- Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
- Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
- Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
- Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
c. Masalah tingkat penghasilan/pendapatan
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional secara keseluruhan dibagi jumlah penduduk
Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional secara keseluruhan dibagi jumlah penduduk
Negara-negara berkembang umumnya mempunyai
pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh:
1) Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, danlain-lain.
2) Jumlah penduduk banyak.
3) Besarnya angka ketergantungan.
1) Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, danlain-lain.
2) Jumlah penduduk banyak.
3) Besarnya angka ketergantungan.
Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:
1) Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
2) Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
3) Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
- Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
- Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
(kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan
pemerintah melakukan upaya dalam bentuk:
1) Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2) Merangsang kemauan berwiraswasta.
1) Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2) Merangsang kemauan berwiraswasta.
3) Menggiatkan usaha kerajinan rumah
tangga/industrialisasi.
4) Memperluas kesempatan kerja.
5) Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.
4) Memperluas kesempatan kerja.
5) Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.