skip to main |
skip to sidebar
Geografi fisik
Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu
bumi, menggunakan biologi untuk memahami pola flora dan fauna
global, dan matematika dan fisika
untuk memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain. Termasuk juga di dalamnya ekologi
muka bumi dan geografi
lingkungan.
Geografi manusia
Cabang geografi non-fisik juga disebut antropogeografi yang fokus
sebagai ilmu sosial, aspek non-fisik yang menyebabkan fenomena dunia.
Mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia
lainnya, dan pada transformasi makroskopis bagaimana manusia berperan di
dunia. Bisa dibagi menjadi: geografi ekonomi, geografi politik
(termasuk geopolitik), geografi sosial (termasuk geografi kota),
geografi feminisme dan geografi militer.
Geografi
manusia-lingkungan
Selama masa determinisme lingkungan, geografi bukan merupakan ilmu
tentang hubungan keruangan, tetapi tentang bagaimana manusia dan
lingkungannya berinteraksi. walaupun paham determinisme lingkungan sudah
tidak berkembang, masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk
mengkaji hubungan antar manusia dengan alam. Terdapat dua bidang pada
geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya dan politik dam penelitian
risiko-bencana. banyak lingkungan yang sudah dirusak oleh manusia,
seharusnya sudah menjadi tugas manusia yang harus menjaga dan
melestarikan lingkungan, mungkin alam sudah tidak ankan kuat bertahan
lagi.
Perencanaan
dan Pengembangan Wilayah
Cabang Geografi ini adalah cabang yang relatif baru. Dikembangkan
pada sekitar tahun 1980-an oleh para Geografiwan Eropa, terutama dari
Nederland. Saat kerjasama Universitas antar kedua negara dilakukan,
sejumlah ahli Geografi asal Belanda ikut serta dalam program
pencangkokan dosen di UGM. Hasilnya adalah lahirnya program studi baru
bernama Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah dan sekarang
lebih dikenal dengan Program Studi Pengembangan Wilayah.
Sebelum berdiri menjadi disiplin tersendiri yang memadukan Ilmu Geografi
dengan Ilmu Perencanaan Wilayah, proyek ini dikenal dengan nama Rural
and Regional Development Planning (RRDP). Selain itu dapat dijelaskan
bahwa perencanaan dan pengembangan wilayah dapat berkaitan dengan
ilmu-ilmu sosial terutama terkait dengan fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat, sehingga sangat bersinggungan dengan konsep-konsep dan
teori-teori sosial yang ada.
Ekologi budaya dan
politik
Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer
pada geografi dan pemikiran dalam antropologi.
Ekologi budaya mempelajari bagaimana manusia beradaptasi dengan
lingkungan alamnya. Ilmu
keberlanjutan (sustainability) kemudian tumbuh dari tradisi ini.
Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek geografi
kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana
pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel
Watts berpendapat bahwa kelaparan di Sahel
disebabkan oleh perubahan sistem politik dan ekonomi di wilayah itu sebagai hasil
dari kolonialisme dan menyebarnya praktek kapitalisme.
Penelitian
risiko-bencana
Penelitian pada bencana dimulai oleh Gilbert
F. Withe, yang mencoba memahami mengapa orang tinggal dataran banjir
yang mudah terkena bencana. Sejak itu, bidang ini berkembang menjadi
multi disiplin dengan mempelajari bencana alam (seperti gempa
bumi) dan bencana teknologi (seperti kebocoran reaktor nuklir). Geografer yang mempelajari bencana tertarik
pada dinamika bencana dan bagaimana manusia dan masyarakat
menghadapinya.
Geografi sejarah
Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat
di bumi berkembang dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi
merupakan satu dari banyak kunci atas bidang ini - banyak disimpulkan
tentang pengaruh masyarakat dahulu pada lingkungan dan sekitarnya.
0 comments:
Post a Comment