Berbicara seputar mahasiswa memanglah sangat menarik. Kenapa? Mahasiswa merupakan pemuda yang notabene adalah bagian dari masyarakat yang mempunyai potensi dan ilmu yang tinggi. Dengan potensi dan ilmunya, mahasiswa mempunyai posisi tawar terhadap berbagai kebijakan yang dibuat oleh pihak kampus maupun pihak pemerintahan Indonesia. Kritikan, saran, serta ide yang diajukan mahasiswa cukup diperhitungkan oleh berbagai pihak, sehingga masyarakat sering menyebut mahasiswa sebagai komponen elit masyarakat.
Melihat fakta sekarang membuat penulis sangat miris dan prihatin. Mahasiswa yang sejatinya sebagai agen perubahan dan agen perbaikan bangsa malah sibuk dengan dirinya sendiri tanpa memikirkan lingkungan sekitarnya. Mereka hanya sibuk mengejar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) cumlaude semata atau menghabiskan waktu melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat. Hal ini semakin menekan mahasiswa untuk hanya berkutat pada akademik. Mereka menganggap bahwa sukses dalam bidang akademik adalah segala-galanya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Padahal, pekerjaan yang layak akan dimiliki jika seseorang memiliki kemampuan serta keahlian yang lebih dibanding yang lain. Dengan potensi dan posisi mahasiswa yang sangat strategis, mahasiswa seharusnya memanfaatkan waktu dan kesempatan yang ada.
Mengikuti organisasi adalah salah satu caranya. Mahasiswa dapat mengikuti berbagai macam organisasi mahasiswa, misalnya Unit Kerohanian Islam di kampus dan oraganisasi mahasiswa lainnya yang positif. Dengan mengikuti organisasi, seorang mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh dari bangku kuliah, sehingga ilmu yang diperoleh juga dapat bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, dengan berorganisasi mahasiswa akan mendapat berbagai macam manfaat. Manfaat tersebut antara lain: belajar disiplin, terutama dalam memanajemen waktu. Selain itu, kita juga belajar untuk menghargai orang lain, belajar berkomunikasi dan bersosialisasi terhadap orang lain, melatih rasa percaya diri, memupuk rasa tanggung jawab, meningkatkan rasa solidaritas terhadap teman dan lain sebagainya. Organisasi adalah sarana untuk belajar. Jika kita sudah terbiasa melatih diri untuk berusaha menyeimbangkan berbagai aspek, terutama kuliah dan organisasi, harapannya kita tidak akan kaget dalam menghadapi kehidupan di masa mendatang.
Rupanya, sukses akademik dan organisasi belumlah cukup untuk menjadikan diri kita menjadi super star.Menurut hemat penulis, super star adalah seorang mahasiswa ideal, mahasiswa yang dapat memahami, menyadari, dan menjalankan peran yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Untuk menjadi mahasiswa yang ideal, kita harus mempunyai wawasan yang luas terhadap berbagai macam ilmu pengetahuan, terutama terhadap ilmu yang menjadi fokus kita, mengikuti organisasi untuk meningkatkan kapasitas diri, bekerja melatih diri untuk dapat menghidupi dirinya sendiri serta dapat berprestasi di berbagai bidang lainnya, misalnya di bidang kerohanian, di bidang karya ilmiah, dan lain sebagainya. Harapannya, apapun yang kita lakukan sekarang ini tidak hanya bermanfaat untuk diri kita, tetapi juga dapat berdampak pada kesejahteraan umat, senyum indah negeri kita.
0 comments:
Post a Comment