Kegiatan pemasyarakatan
peran Geografi dapat dilakukan melalui berbagai cara sesuai kondisi dan
dinamika masyarakat, baik jalur formal seperti melalui kegiatan seminar hasil
penelitian ilmiah dan penelitian terapan, kegiatan praktis pembangunan wilayah dalam berbagai skala
atau jalur non formal antara lain
melalui kegiatan lembaga swadaya masyarakat atau individu. Diseminasi
hasil penelitian dan pemikiran Geografi melalui berbagai jurnal ilmiah
merupakan salah satu cara efektif pemasyarakatan peran Geografi. Organisasi
profesi seperti IGI dan IGEGAMA dapat melakukan fungsi sebagai interface untuk
memasyarakatkan produk pemikiran akademis Geografi ke dalam lingkungan
pemerintah dan swasta.
Keragaman jenis hasil penelitian baik dari
segi jumlah dan mutunya serta intensitas komunikasi melalui jaringan masyarakat
geografi dapat meningkatkan apresiasi pengguna terhadap peranan Geografi di
Indonesia. Di samping itu informasi tentang lapangan kerja dan konsentrasi
sebaran lulusan Geografi pada setiap bidang pekerjaan dapat digunakan untuk
mengetahui sejauh mana peran Geografi di Indonesia.
Secara umum lapangan kerja bagi lulusan
Geografi dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu :
(1) bidang kerja untuk menjaga keberlanjutan
eksistensi ilmu Geografi
(2)
bidang
kerja untuk mendukung pengembangan ilmu Geografi
(3)
bidang
kerja untuk melaksanakan terapan ilmu Geografi
Di samping itu usaha
pengelompokan dapat dilakukan menurut lingkup pekerjaannya seperti pengelolaan
lingkungan, pendidikan, SIG dan PJ, kartografi dan perencana, atau menurut
institusi kerja seperti perusahaan bisnis atau industri swasta, lembaga
pemerintah pusat dan daerah (lokal) , BUMN dan lembaga pendidikan.
Menurut Haggett (2001, p.768) lulusan
program studi Geografi di Amerika Serikat paling banyak bekerja pada bidang
pengelolaan lingkungan (13%) dan paling sedikit bekerja sebagai perencana (7%)
sedangkan berdasarkan institusi kerjanya
paling banyak bekerja di perusahaan bisnis/industri swasta (40%) dan paling
sedikit bekerja di lembaga pemerintah lokal (10%). Fakta tersebut menunjukkan
bahwa sektor swasta di Amerika Serikat memiliki apresiasi paling besar terhadap
profesi geograf dibanding sektor lainnya.
Walaupun belum ada penelitian secara
lengkap tentang sebaran sarjana Geografi di Indonesia, namun dapat diperkirakan
bahwa sekitar 5000 orang lulusan Geografi UI dan UGM tersebar pada semua bidang
pekerjaan seperti diuraikan di atas.
Secara kualitatif dapat dikemukakan bahwa sebagian besar bekerja pada
lembaga pemerintah dan lembaga pendidikan sedangkan paling sedikit bekerja pada
lembaga bisnis swasta. Di Samping faktor budaya, faktor lain yang diduga
mempengaruhi hal tersebut adalah belum jelasnya selling-point profesi Geografi
selama ini.
Berdasarkan data proyek penelitian yang
dilaksanakan Pusat Penelitian Geografi Terapan (PPGT) Departemen Geografi FMIPA
UI dan informasi tempat bekerja para lulusan Geografi akhir akhir ini ada
indikasi semakin besarnya apresiasi masyarakat swasta terhadap profesi dan
keahlian Geografi. Hal ini kemungkinan disebabkan antara lain oleh faktor
keahlian teknis SIG dan PJ yang dikuasai lulusan Geografi saat ini. Oleh karena
itu faktor yang menjadi “selling-point” tersebut dapat secara efektif
dimanfaatkan dalam setiap kegiatan pemasyarakatan peranan Geografi di berbagai
lingkungan masyarakat.
Upaya pemasyarakatan peran Geografi perlu
dilakukan secara intensif karena adanya kecenderungan penurunan perhatian
masyarakat dan pemerintah terhadap keberadaan pendidikan Geografi di Indonesia.
Wacana tentang akan dihapuskannya pelajaran Geografi di sekolah adalah sekedar
contoh, walaupun pada akhirnya pemerintah menolak pemikiran tersebut. Contoh
lain adalah belum adanya kemauan politik pemerintah untuk menetapkan profesi
Geografi sebagai profesi penting sejajar dengan ekonomi, hukum atau teknik.
0 comments:
Post a Comment