Kondisi
oceaonografi yang berpengaruh terhadap sumber daya
Di
dalam lautan, terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kondisi
kehidupan di dalam laut yang di dalamnya termasuk sumberdaya laut, faktor yang
mempengaruhi sumber daya lautan antara lain pasang surut, arus, suhu,
salinitas, angin, gelombang, dan cahaya, berikut adalah penjelasan pengaruh
dari masing-masing factor terhadap sumberdaya laut
·
Pasang surut.
Pasang surut adalah proses naik turunnya permukaan
air laut karena adanya gaya tarik benda-benda langit terutama bulan dan
matahari. Pasang surut mempengaruhi kehidupan biota laut seperti keberadaan
terumbu karang, ekosistem rumput laut, bintang laut dan berbagai hewan laut
yang hidup di permukaan laut, karena mempengaruhi makanan biota tersebut.
·
Arus.
Adalah suatu proses gerakan air laut yang letaknya
di bawah permukaan air laut, arus terjadi karena adanya perbedaan suhu panas
dan dingin di dalam laut yang memiliki
kekuatan kuat dan ada yang lemah. Arus
air laut mempunyai tiga tipe gerakan yaitu vertikal, horizontal, dan berputar.
Penyebab arus laut adalah adanya pasang surut air laut, angin, suhu, gelombang,
dan kesemuanya merupakan pengaruh dari letak geografis. Pengaruh arus terhadap
sumberdaya laut terutama ikan adalah adanya migrasi biota laut seperti contoh
ikan pelagis. Arus laut digunakan sebagai alat orientasi ikan dan sebagai
bentuk rute alami, kemudian tingkah laku ikan juga dapat disebabkan arus,
khususnya arus pasut, arus secara langsung dapat mempengaruhi distribusi ikan-ikan
dewasa dan secara tidak langsung mempengaruhi pengelompokan makanan. Ikan
bereaksi secara langsung terhadap perubahan lingkungan yang dipengaruhi oleh
arus dengan mengarahkan dirinya secara langsung pada arus. Arus tampak jelas
dalam organ mechanoreceptor yang terletak garis mendatar pada tubuh ikan.
Mechanoreceptor adalah reseptor yang ada pada organisme yang mampu memberikan
informasi perubahan mekanis dalam lingkungan seperti gerakan, tegangan atau
tekanan. Biasanya gerakan ikan selalu mengarah menuju arus. (Reddy, 1993).
·
Suhu dan Salinitas
Diduga
bahwa ikan melakukan ruaya sepanjang suatu tingkat atau derajat suhu atau
salinitas tertentu. Hal ini mengingat bahwa ikan sangat peka terhadap
perubahan suhu dan salinitas yang terjadi. Dikatakan bahwa ikan hanya
dapat menyesuaikan terhadap suhu sampai sekecil 0,030C sedangkan
untuk salinitas biasanya sekitar 0,02 per mil (%), sehingga dapat dikatakan
salinitas dan suhu dapat mempengaruhi persebaran ikan, dimana apabila suatu
perairan mempunyai suhu lebih kecil dari 0,030c maka hampir dapat
dipastikan di perairan tersebut tidak ada ikan, begitu juga apabila di suatu
perairan mempunyai salinitas lebih dari
0,02 permil, maka juga hamper dipastikan sedikit atau tidak ada ikan di daerah
tersebut.
·
Angin
Angin
merupakan salah satu faktor utama penyebab pergerakan air laut, baik arus,
maupun gelombang. Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan perbedaan
suhu dan tekanan udara di dua tempat yang berbeda, sehingga angin bergerak dari
suhu tinggi ke suhu yang rendah dan dari tekanan udara yang tinggi ke daerah
yang mempunyai tekanan udara yang rendah.
·
Gelombang
(ombak)
Gelombang adalah pergerakan naik dan
turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk
kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas
lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun / bukit,
dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang. Dalam bidang
oseanografi, Ombak dikenal sebagai gelombang dalam (internal wave)
Gelombang / ombak yang terjadi di
lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung kepada gaya
pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh: angin
(gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang
pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang
tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Fungsi dari
gelombang laut adalah sebagai berikut
(1) Menjaga
Kestabilan Suhu Dari Iklim Dunia.
Gelombang membantu meminimalkan suhu
ekstrem di planet ini, memindahkan air dingin dari kutub, sementara pada saat
yang sama bergerak air hangat dari khatulistiwa ke arah yang dingin.
(2) Melalui
Permukaan Ombak, Terjadi Pertukaran Gas.
Di permukaan gelombang laut,
pertukaran gas terjadi dimana oksigen keluar dan karbon dioksida masuk ke dalam
permukaan gelombang laut tersebut
(3) Meningkatkan kemampuan adaptasi
dan kekuatan dari Makhluk hidup.
Karena
gelombang pecah di pantai, makhluk yang ada di laut harus lebih kuat dan lebih beradaptasi
untuk bertahan tidak terbawa oleh ombak ke pantai Tanpa gelombang, tidak akan
ada sebagian spesies yang hidup di laut seperti ikan-ikan besar (opaus, hiu,
dan sebagainya).
(4)
Meningkatkan Adanya Keanekaragaman Hayati.
Gelombang
laut yang disebabkan oleh angin dan ombak memungkinkan penghuni laut agar
larva/telur mereka diangkut dengan jarak yang jauh, sehingga muncul spesies
baru dari hasil evolusi dan adaptasi dari makhluk laut yang terbawa gelombak
laut tersebut.
(5) Gelombang
Laut Membantu Adanya Hubungan Simbiosis Mutualisme.
Sementara
gelombang Laut yang mengikis karang dengan terus menerjang pada mereka,
organisme laut telah beradaptasi dengan ini dan menempel ke karang-karag
tersebut sehingga disini membantu adanya penundaan pengikisan batu karang
tersebut dalam hal ini terjadi hubungan simbiosis sejati.
(6) Gelombang
Laut Membantu Membuat Pantai
Pantai
diciptakan oleh pasir yang dibawa naik dari dasar laut oleh ombak, yang juga
mencuci pasir dan dibersihkan. Pasir diaduk dan tersuspensi dalam air yang
memungkinkan untuk diangkut ke pantai oleh ombak.
·
Cahaya
Cahaya memungkinkan terjadinya
fotosintesis klorofil-a dan fitoplankton, klorofil-a dan fitoplankton adalah
sumber makanan utama bagi ikan-ikan kecil, yang kemudian ikan-ikan kecil tersebut
dimakan oleh ikan-ikan yang ukuranya lebih besar sehingga terjadilah rantai
makanan.
0 comments:
Post a Comment