PEKARANGAN
Pekarangan adalah lingkungan kita sehari-hari, jika ditata dengan
baik bakal menjadi taman. Pun jika kuasa dipelihara dengan baik,
akan memberikan lingkungan menarik, nyaman dan sehat serta menyenangkan dan
membuat kita betah berlama-lama tinggal di rumah.
Dengan menanam tanaman yang berproduktif, taman pekarangan
dapat memberikan kesehatan yang memenuhi kepuasan jasmaniah dan rohaniah.
Pemanfaatan pekarangan dengan tanaman produktif seperti tanaman holtikultura
(tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman hias), rempah-rempah,
obat-obatan, bumbu-bumbuan dan lainnya akan memberikan keuntungan yang berlipat
ganda.
Bagi masyarakat Indonesia termasuk Koa Pematangsiantar, cerita pemanfaatan pekarangan dengan tanaman produktif dalam bentuk apotik hidup dan warung hidup tidak asing lagi. Bahkan sejak beberapa tahun silam pemerintah telah menjadikannya jargon dalam program peningkatan pendapatan masyarakat khusus masyarakat kota. Namun sampai saat ini masih perlu dipertanyakan sampai sejauh mana aksinya terealisasi?.
Bagi masyarakat Indonesia termasuk Koa Pematangsiantar, cerita pemanfaatan pekarangan dengan tanaman produktif dalam bentuk apotik hidup dan warung hidup tidak asing lagi. Bahkan sejak beberapa tahun silam pemerintah telah menjadikannya jargon dalam program peningkatan pendapatan masyarakat khusus masyarakat kota. Namun sampai saat ini masih perlu dipertanyakan sampai sejauh mana aksinya terealisasi?.
Saat krisis melanda bangsa kita mulai pertengahan tahun 1997
yang menerpa kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi terpuruk.
Sampai saat ini masyarakat masih merasakan getirnya dampak krisis tersebut..
Kita harus bangkit dari keterlenaan itu, mari kembali menggali potensi di
lingkungan yang kita miliki dengan menata dan memanfaatkan pekarangan secara
konseptual.
Pekarangan dan Pemanfaatannya
Pekarangan adalah sebidang tanah disekitar rumah yang
terbatas sering dipagari dan ada juga yang tidak dipagari. Biasanya ditanami
dengan beranekaragam jenis tanaman ada yang berumur panjang, berumur pendek,
menjalar, memanjat, semak, pohon rendah dan tinggi serta terdapat ternak. Dalam
hal ini pekarangan merupakan sebuah ekosistem buatan
Pekarangan jika dimanfaatkan secara konseptual dan dipelihara
secara benar dan baik akan memberikan hasil tidak ternilai. Artinya kita
manfaatkan dengan pendekatan ekosistem dan memperhatikan semua kepentingan yang
ada di rumah kita, seperti kepentingan ibu, bapak, anak-anak, bahkan pembantu
Selain ditanami dengan tanaman, pekarangan dapat pula
dimanfaatktan untuk memelihara ternak. Kotoran ternak itu dapat pupuk, begitu
pula sampah atau daun-daunan bisa dijadikan kompos. Di samping memberikan hasil
bersifat kebendaan yang dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah, pekarangan juga
memberikan hasil yang abstrak yaitu ketenangan, keindahan dan kedamaian yang
dapat memenuhi kebutuhan untuk kesehatan rohaniah.
Pekarangan dapat merupakan tempat selingan pekerjaan, menyalurkan
hobi, dapat menjadi pengikat yang baik bagi anggota keluarga, sehingga
kebiasaan ibu-ibu bertandang ketetangga, atau menonton “gosip” di TV, maupun
pergi ke mal dapat dikurangi. Demikian pula pengorbanan atau biaya untuk
menanami pekarangan jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil yang
diberikannya, bahkan hasilnyapun berkualitas tinggi.
Di pekarangan dapat ditanami beraneka jenis tanaman yang
menghasilkan yang dibutuhkan sehari-hari seperti tanaman buah-buahan,
sayur-sayuran, bunga-bungaan, tanaman obat-obatan, bumbu-bumbuan,
rempah-rempah, kelapa dll. Hasil pekarangan banyak variasinya yang dapat
menghasilkan sepanjang tahun, dengan hasil yang segar.
Pemanfaatan pekarangan itu sangat menguntungkan, karena di
pekarangan kita dapat:
Menciptakan lingkungan hidup nyaman, sehat dan estetis, dengan taman pekarangan akan dapat mengkreasikan seluruh aktivitas secara maksimal setiap anggota keluarga. Berbagai keuntungan yang diperoleh dengan memanfaatkan pekarangan secara konseptual antara lain:
Menciptakan lingkungan hidup nyaman, sehat dan estetis, dengan taman pekarangan akan dapat mengkreasikan seluruh aktivitas secara maksimal setiap anggota keluarga. Berbagai keuntungan yang diperoleh dengan memanfaatkan pekarangan secara konseptual antara lain:
- Pemanfaatan berpotensi sebagai penghasil (tambahan), seperti bahan
pangan atau bahan obat-obatan bahkan ternak untuk kebutuhan hidup
sehari-hari dalam rangka hidup sehat, murah dan mudah.
- .Pemanfaatan pekarangan dengan taman pekarangan yang konseptual
akan memberikan kenyamanan serta dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah dan
rohaniah terutama anggota keluarga, maupun siapa saja yang lewat disekitar
rumah kita.
- Pemanfaatan pekarangan mengandung nilai pendidikan khususnya dapat
mendidik anggota keluarga cinta lingkungan, juga pekarangan dapat menjadi
laboratorium hidup.
- Bila pemanfaatan pekarangan semakin berkembang, dengan diikuti
kreativitas ibu-ibu pada suatu saat dapat menjadi industri pekarangan,
sehingga dapat menjadi usaha tersendiri dalam rangka menambah pendapatan
keluarga. Hal ini sudah banyak contohnya ibu-ibu yang berhasil
dimulai dari pemanfaatan pekarangan.
- Pemanfaatan pekarangan merupakan bagian dari pembangunan hutan
kota, guna lingkungan yang nyaman, sehat dan indah, sangat mendukung
pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (suistanable
development), karena pemanfaatan pekarangan merupakan pelestarian
ekosistem yang sangat baik. Hutan kota yang berbentuk menyebar dan
berstrata banyak merupakan hutan kota yang paling efektif dalam
menanggulangi perubahan suhu, terutama di daerah Tropis. Bila setiap
pekarangan dimanfaatkan secara konseptual, tentu akan terbangun hutan kota
berbentuk menyebar dan berstrata banyak di mana-mana, tentu akan dapat
menanggulangi masalah perubahan iklim karena kenaikan panas bumi.
Pekarangan dan Taman
Suatu taman dikatakan baik dan menarik, jika taman tersebut
mengandung nilai keindahan, bermanfaat dan sehat. Banyak orang mengartikan
taman hanyalah sebidang tanah dalam kota misalnya taman bunga di jalan merdeka
pematangsiantar, taman hewan pematangsiantar, atau taman sekitar rumah atau
hotel, atau bangunan besar lainnya dimana disitu terdapat rumput peking, palm
botol, cycas dan tanaman lain yang mahal-mahal.
Taman sebenarnya bukan hanya itu. Taman mempunyai pengertian yang luas sekali, dan setiap orang dapat mempunyai pengertian sendiri-sendiri. Menurut seorang ahli hortikultura, taman adalah kebun tempat tanamannya tumbuh. Sementara menurut seorang penyair, taman adalah tempat dimana oarang dapat mengasingkan diri, bersistirahat merenung untuk mendapatkan inspirsi dan kegembiraan. Bagi seorang arsitek taman terbatas pada suatu perancangan dari segi estetika dan fungsional. Disini terlihat bahwa pengertian taman itu sangat relatif. Pengertian modern taman didasarkan kepada:
Taman sebenarnya bukan hanya itu. Taman mempunyai pengertian yang luas sekali, dan setiap orang dapat mempunyai pengertian sendiri-sendiri. Menurut seorang ahli hortikultura, taman adalah kebun tempat tanamannya tumbuh. Sementara menurut seorang penyair, taman adalah tempat dimana oarang dapat mengasingkan diri, bersistirahat merenung untuk mendapatkan inspirsi dan kegembiraan. Bagi seorang arsitek taman terbatas pada suatu perancangan dari segi estetika dan fungsional. Disini terlihat bahwa pengertian taman itu sangat relatif. Pengertian modern taman didasarkan kepada:
- Adanya hubungan erat antara manusia dan aktifitasnya serta
kesenangannnya, yang dapat memenuhi kebutuhan jasmaniahnya.
- Adanya hubungan erat dengan keindahan yang memberikan kesenangan
pancaindera dan perasaannya, yang dapat memenuhi kebutuhn rohaniah.
Taman secara umum dapat dikatakan suatu daerah luas atau
sempit dimana terdapat keselarasan dan kesatuan dari unsur-unsur tanaman hias
dan benda-benda lainnya yang terdapat di dalamya sehingga memberikan suatu
pemandangan. Daerah itu dapat berarti pegunungan, taman rekreasi, kota,
kampung, pekarangan dan lainnya. Tentang luas atau sempitnya daerah itu tidak
menjadi persoalan.
Rasanya senang sekali mempunyai rumah yang besar dan halaman
atau pekarangan yang luas. Tetapi kenyataannya tidak demikian, karena rumah
yang besar akan membuat kita sibuk dan menghabiskan waktu untuk mengurus rumah,
begitu pula akan membutuhkan biaya yang besar untuk perawatan dan
pemeliharaannya.
Akan lebih baik dan nyaman, bila kita punya rumah sedang atau
lebih kecil dengan pekarangan yang luas. Dengan demikian penghuni rumah akan
lebih banyak dapat berkreasi dalam pemanfaatan pekarangan, bahkan akan
memberikan penghasilan tambahan yang tidak disengaja atau tidak diduga, karena
dipekarangan setiap penghuni rumah dapat melakukan apa saja.
Secara garis besar area atau daerah taman pekarangan pada umumnya dapat dibagi menjadi:
Secara garis besar area atau daerah taman pekarangan pada umumnya dapat dibagi menjadi:
- Daerah umum (public
area). Taman yang kita buat dimaksudkan pada area ini selain dilihat
dan dinikmati oleh penghuni rumah juga oleh siapa saja yang lewat di depan
atau disekitar rumah kita.
- Daerah kesibukan (service area). Taman yag kita buat pada area ini adalah untuk kesibukan
penghuni rumah, misalnya tempat mencuci pakaian, mencuci piring atau
lainnya. Pada area inipun dapat ditanam tanaman bumbu-bumbuan,
sayur-sayuran atau tempat menanam tanaman obat-obatan. Begitu pula tempat
anak-anak bermain. Biasanya daerah ini diletakkan dekat dapur, dengan
maksud bila mau ambil tanaman bumbu pada saat sedang memasak mudah dan
dekat sehingga tidak memerlukan waktu yang lama, jadi masakannya tidak
menjadi hangus. Begitupula tempat anak-anak bermain diletakkan didaerah
ini, dengan maksud ibu atau pembantu rumah tangga atau penghuni rumah yang
lainnya sambil bekerja, setiap saat dapat mengawasi anak-anak yang sedang
bermain. Apalagi tiba-tiba ada anggota keluarga memerlukan tanaman
obat-obatan, terutama pada malam hari dapat dengan mudah dan aman
mengambilnya.
- Daerah pribadi (private
area). Daerah ini kita buat taman yang khusus untuk pribadi, misalnya
tempat ibu atau bapak menanam tanaman hobbinya tempat “bertukang”,
melakukan penelitian yang paling hemat, aman, setiap saat dapat diamati.
Daerah pribadi ini biasanya disediakan disamping rumah.
- Daerah famili (family
area). Daerah ini dapat dibuat taman untuk kepentingan keluarga, atau
tempat berolah raga, atau tempat keluarga berkumpul, camping dan lainnya.
Jangan lupa memikirkan tempat anak-anak dikala remaja bersantai. Taman
untuk keluarga ini diberi tempat yang strategis dipekarangan bila
pekarangannya luas.
Dari pengertian sederhana tentang pekarangan dan taman, maka
sudah saatnya setiap keluarga membuat taman pekarangan secara konseptual.
Dengan membuat taman pekarangan banyak sekali manfaatnya yang dapat dinikmati
dalam rangka memenuhi kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan keluarga baik
kebutuhan jasmaniah maupun rohaniah anggota keluarga antara lain karena:
- Taman dibuat oleh keluarga, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
anggota keluarga
- Pemeliharaan dapat lebih teliti, sepanjang waktu oleh anggota
keluarga
- Dapat menyalurkan hobbi anggota keluarga, misalnya koleksi berbagai
jenis tanaman
- Dapat dipetik sepanjang tahun, berkualitas tinggi dan dapat
dinikmati sepanjang tahun.
- Dapat dipetik sepanjang waktu, disaat diperlukan seperti tanaman obat-obatan
atau bumbu.
- Dapat memetik hasil dalam keadaan segar dan masak di pohon.
- Dapat memberikan pendapatan tambahan, dan hubungan baik dengan
tetangga.
- Dapat memberikan pekerjaan selingan bagi ibu-ibu dan seluruh
anggota keluarga.
- Tempat menyalurkan kreatifitas terutama anak-anak dan anggota
keluarga lainnya.
Hidup sehat merupakan dambaan bagi setiap individu, sebab hanya
dalam kondisi sehat orang bisa berfikir cemerlang dan tentu saja akan lebih
produktif. Pada sebagian kalangan masyarakat berkembang opini yang sudah cukup
mendalam bahwa, untuk bisa hidup sehat pasti diperlukan biaya yang tidak
sedikit karena tubuh memerlukan berbagai macam asupan gizi, baik yang diperoleh
dari produk/makanan impor maupun makanan-makanan yang telah siap saji.
Namun tidak demikian
halnya bagi orang yang mau berbuat, tahu bagaimana cara berbuat dan bagaimana
berusaha memanfaatkan apa yang dimiliki, tentunya opini tersebut dapat
dipatahkan. Kunci murah dan mudah untuk dapat hidup sehat sangatlah sederhana
jika setiap orang mau meluangkan waktu untuk melakukan pengelolaan dalam
pekarangan rumah. Jika dikelola dengan baik pekarangan rumah dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan keluarga seperti : tempat bermain, tempat rekreasi,
sumber pangan dan juga sebagai sumber pendapatan. Pemanfaatan lahan pekarangan
baik di daerah pedesaan maupun perkotaan bisa mendukung ketahanan pangan
nasional dengan memberdayakan potensi pangan lokal yang dimiliki masing-masing
daerah.
Usaha pemanfaatan pekarangan sebagai penyuplai gizi keluarga
saat ini sudah tersentuh oleh pemerintah melalui Badan Litbang Pertanian yang
mulai gencar merintis model Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang difokuskan
diwilayah pedesaan yang memiliki luas pekarangan berkisar antara 1-4 are.
Pemanfaatan lahan pekarangan rumah merupakan salah satu alternatif untuk
mewujudkan kemandirian pangan dalam rumah tangga. Tujuan penting yang ingin di
capai dalam pengembangan program KRPL ini antara lain : meningkatkan
keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan, memenuhi
kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara lestari, mengembangkan
kegiatan ekonomi produktif keluarga serta menciptakan lingkungan hijau yang
bersih dan sehat secara mandiri. Ya …… bila kita memiliki pekarangan yang luas
tentu saja program tersebut dapat dilaksanakan, tapi kemudian akan timbul
pertanyaan, bagaimana dengan masyarakat perkotaan yang umumnya tidak memiliki
pekarangan, begitu juga dengan perumahan-perumahan yang terbilang cukup
sederhana dan sempit, mungkinkah pekarangan masih bisa dimanfaatkan?
Jawabannya mungkin dan bisa asal kita tahu cara atau metode yang
digunakan. Sebagai salah satu contoh yaitu dengan menerapkan sistim TABULAPOT
(tanaman Buah/bumbu dalam pot). Bila hal ini dapat kita lakukan dan mengaturnya
sesuai dengan penataan eksterior tentunya pekarangan rumah akan tampak asri dan
juga bermanfaat untuk upaya diversifikasi pangan dan gizi yang secara langsung
dapat berkontribusi mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas
kesehatan. Pemilihan komoditi yang akan di kembangkan tentunya harus
mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta
pengembangannya secara komersial berbasis kawasan. Untuk lebih jelasnya,
perhatikanlah beberapa fungsi dan manfaat pekarangan dibawah ini.
Fungsi pekarangan secara umum:
§ Sumber pangan keluarga,
seperti sayur-sayuran, umbi-umbian, buah-buahan serta ternak dan ikan.
§ Sumber obat-obatan atau
apotik hidup.
§ Sumber bumbu, rempah
masakan.
§ Sumber pupuk organik.
§ Sumber keindahan/Estetika.
Manfaat pekarangan rumah untuk keluarga:
§ Pemenuhan gizi keluarga
: ada beberapa tanaman, ternak dan ikan yang dapat dipelihara di pekarangan dan
menghasilkan makanan yang dibutuhkan keluarga. Seperti umbi-umbian sebagai
sumber vitamin, sedangkan ternak dan ikan sebagai sumber protein dan lemak.
§ Sebagai lumbung ternak :
hasil dari usaha pekarangan dapat diambil sewaktu-waktu dan tidak ada musim
pacekliknya.
§ Apotik hidup :
pekarangan dapat ditanami berbagai tanaman obat yang berkhasiat, jika anggota
keluarga sewaktu-waktu sakit dapat ditanggulangi sementara dengan obat yang ada
di pekarangan.
§ Menambah penghasilan :
pekarangan yang dikelola dengan baik, hasilnya dapat dijual sebagai sumber
pendapatan keluarga karena banyak komoditas yang tidak membutuhkan lahan yang
luas untuk membsudidayakannya.
§ Menghasilkan bahan
bangunan : jenis tanaman pohon seperti bambu, kelapa, nangka dan tanaman
lainnya yang ditanam di pekarangan dapat dijadikan bahan bangunan dan kerajinan
rumah tangga.
§ Sebagai tempat rekreasi
keluarga : pekarangan yang ditata dan dirawat secara teratur akan memberikan
keindahan dan rasa tentram bagi orang yang melihatnya.
Untuk menunjang keberhasilan masyarakat dalam memanfaatkan
pekarangan sebagai penyuplai gizi keluarga perlu dilakukan upaya-upaya
sehingga makna lestari seperti yang dicanangkan pada program KRPL
tercapai antara lain:
§ Secara aktif harus
melibatkan para petugas lapangan daerah setempat.
§ Ketersediaan bibit.
§ Perlu memperhatikan pola
dan rotasi tanaman, termasuk sistem integrasi tanaman dan ternak serta
penerapan model diversifikasi yang tepat sehingga dapat memenuhi pola pangan
harapan dan memberikan kontribusi pendapatan keluarga. (Sumber: disari dari
berbagai sumber).
0 comments:
Post a Comment