Saturday, February 4, 2012

Mengenal bentuklahan dgn garis kontur


Beberapa kenampakan petea topografi yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan penafsiran adalah :
1.      Pola aliran
2.      Kelurusan (lineament) punggungan, puncak bukit, lembah dan lereng.
3.      Bentuk- bentuk bukit
4.      Aliran sungai, hal ini diaplikasikan dengan beberapa klasifikasi genesa dan pola aliran sungai.
5.      Penyempitan dan pelebaran lembah.
6.      Perubahan arah aliran secara mendadak atau tiba- tiba.
Berdasarkan kenampakan- kenampakan tersebut di atas dapat dilakukan pendekatan untuk mengetahui :
1. Litologi
Berdasarkan dari pola dan sifat garis kontur, maka dapat digunakan untuk membedakan :
a.       Batuan keras (litologi resisten)
b.      Batuan lunak (litologi resisten)
c.       Batuan urai (umunya berupa endapan alluvial)
d.      Batuan kerbonat (karst topografi)
Adapun cara- cara penafsirannya :
a.       Kontur dapat ditafsirkan sebagai batuan yang keras atau resisten.
b.      Kontur jarang/ renggang ditafsirkan sebagai batuan yang lunak.
c.       Pola kontur yang melingkar dlam ukuran kecil yang berbeda dengan pola kontur di sekitarnya sebagai batuan yang keras.



2. Struktur Geologi
Pada dasarnya struktur geologi yang berupa lipatan, sesar dan kekar yang dapat ditafsirkan keberadaannya melalui pola atau sifat garis kontur pada peta topografi.
a.       Struktur lipatan
Dapat diketahui dengan menafsirkan kedudukan pelapisan batuannya.
ü  Kedudukan lapisan batuan/kemiringan batuan pada peta topografi akan berlawanan dengan kenampakan kerapatan konturnya, dimana lapisan miring dicirikan oleh adanya gawir – gawir terjal (ditunjukkan dengan garis kontur yng rapat) yang memotong lapisan dan arahkemiringan batuan tersebut searah dengan kemiringn landai dari topografinya (diperlihatkan dengan punggungan yang landai) hal ini pada peta topografi ditunjukkan dengan pola garis kontur yang renggang.
ü  Kemiringan lapisan batuan tersebut dapat mempunyai arah kemiringan satu arah (berlawanan), tiga arah dan segala arah. Kemiringn satu arah disebut sayap lipatan, dua arah lipatan (sinklin atau antiklin), tiga arah disebut lipatan (sinklin atau antiklin) menunjam serta kemirinhgan lapisan segala arah disebut sebagai dome.
ü  Lapisan horizontal, dicirikan dengan permukaan yang datar dengan garis kontur yang jarang,tebing – tebingnya bisa terjal atau bervariasi atau berundak (tergantung resistensi batuannya) dengan pola kontur menyesuaikan atau relative sama.
b.      Struktur Sesar
Ditandai dengan :
ü  Pola kontur yang panjang, lurus dan rapat.
ü  Aliran sungai yang membelok secara tiba – tiba dan mendadak serta menyimpang dari pola arah umum.
ü  Jajaran triangular facet.
ü  Jajaran mata air
ü  Pelengkungan dari kelurusan punggungan sert adanya offset morfologi.
c.       Struktur Kekar
Ditandai dengan adanya kelurusan gawir, lembah – lembah, bukit – bukit dan celah – celah. Sering pula dengan pola tertentu dan tidak hanya satu arah. Atau dapat pula dilhat dari pola perkembangan sungainya.

0 comments:

Post a Comment